Operasi hitung bilangan merupakan materi dasar yang diajarkan pada anak sekolah dasar dimana operasi bilangan ini merupakan pondasi pemahaman awal dalam matematika sehingga membantu dalam pemecahan masalah.
Sifat Operasi Hitung
- Sifat Pertukaran (Komulatif)
Penjumlahan | a+ b = b + a | 2 + 8 = 8 + 2 = 10 |
Perkalian | a x b = b x a | 9 x 5 = 5 x 9 = 45 |
- Sifat Pengelompokan (Asosiatif)
Penjumlahan | (a + b) + c = a + (b + c) | (11 + 5)+ 3= 11 + (5 + 3) =19 |
Perkalian | (a x b) x c = a x (b x c) | (12 x 2) x 4= 12 x (2 x 4) = 96 |
- Sifat Penyebaran (Distributif)
Perkalian terhadap Penjumlahan | a x (b + c) = (a x b) + (a x c) | =2 x (13 + 2) = (2 x 13) + (2 x 2) = 30 |
Perkalian terhadap Pengurangan | a x (b – c) = (a x b) – (a x c) | = 4 x (12 – 8) = (4 x 12) – (4 x 8) = 16 |
Bilangan Ribuan
Bilangan yang terdiri dari 4 angka disebut bilangan ribuan, contoh sbb:
Bilangan 2375
| ||
Angka | Nilai Tempat | Nilai Angka |
2 | ribuan | 2000 |
3 | ratusan | 300 |
7 | puluhan | 70 |
5 | satuan | 5 |
Bilangan tersebut dibaca menjadi dua ribu tiga ratus tujuh puluh lima
- Membandingkan dan Mengurutkan Bilangan
Urutan bilangan terdiri dari satuan-puluhan-ratusan-ribuan-puluh ribuan dan seteruusnya. Untuk mengurutkan dan membandingkan bilangan kita melihat masing-masing angka dari masing-masing bilangan dimulai dari nilai tempat paling kiri.
Contoh: membandingkan 2798 < 2698 > 1698 , mengurutkan 1698,2698,2798
Perkalian dan Pembagian Bilangan
- Operasi Perkalian
- Perkalian sebagai penjumlahan berulangContoh: 5 x 23 = 23 + 23 + 23 + 23 + 23 = 115
- Perkalian langsung (sifat komutatif perkalian)Contoh: 5 x 23 = 23 x 5 = 115
- Perkalian bersusun:
- Operasi Pembagian
- Pembagian Tanpa SisaContoh: 40 : 8 = 5
- Pembagian BersisaContoh: 25 : 6 = 4 (sisa 1) = 4 1/6 (disebut pecahan campuran)
Operasi Hitung Campuran
- Operasi penjumlahan dan pengurangan adalah setingkat, urutan pengerjaannya dari kiriContoh : 245 + 35 – 128 = (245 + 35) – 128 = 280 – 128 = 152
- Operasi perkalian dan pembagian adalah setingkat, urutan pengerjaannya dari kiriContoh : 75 : 5 x 4 = (75:5) x 4 = 15 x 4 = 60
- Operasi hitung perkalian dan pembagian lebih tinggi dibandingkan perkalian dan penguranganContoh: 187 + 42 : 7 = 187 + (42:6) = 187 + 7 = 194Namun jika dalam operasi hitung campuran terdapat tanda kurung, maka operasi hitung yang didalamnya dikerjakan paling awal
Contoh: (162 – 12) x 3 = 150 x 3 = 450Baca juga materi rumus matematika lengkap kelas 5 SD
Pembulatan dan Penaksiran
- Pembulatan Bilangan ke Satuan Terdekat
- Jika angka tersebut kurang dari 5 ( 1,2,3,4) maka bilangan dibulatkan ke bawah (dihilangkan)
- Jika angka tersebut lebih dari 5 ( 5,6,7,8,9) maka bilangan dibulatkan ke atas (satuan ditambah 1)
Baca Juga materi kami tentang angka penting
- Menaksir Hasil Operasi Hitung Dua Bilangan
- Taksiran atas → dengan membualatkan bilangan keatasContoh: Tentukan hasil operasi hitung 43 x 2843 dibulatkan 50, 28 dibulatkan 30Jadi taksiran 43 x 28 = 50 x 30 =1500
- Taksiran bawah à dengan membulatkan bilangan kebawahDengan contoh sama dengan diatas maka:43 dibulatkan 40, 28 dibulatkan 20Jadi taksiran 43 x 28 = 40 x 20 = 800
- Taksiran terbalik → membulatkan bilangan sesuai aturan pembulatanDengan contoh sama dengan diatas maka:43 dibulatkan 40, 28 dibulatkan 30Jadi taksiran 43 x 28 = 40 x 30 = 1200
- Menaksir Harga Kumpulan BarangUntuk melakukan penaksiran harga kumpulan barang atau operasi hitung uang dalam satuan atau lebih, dapat dilakukan dengan pembulatan sampai ribuan terdekat.Contoh:Dini dan ayahnya membeli alat tulis sekolah sbb: buku 3, pensil 2, penggaris 1. Harga setiap barang berturut-turut buku Rp 3.575, pensil 2.350, penggaris Rp1.750. Berapa kira-kira Dini dan ayahnya akan membayar di kasir?Jawab:Taksiran harga sbb:Buku = Rp 3.575 ditaksir Rp 3.600 → 3 buku = 3 x Rp 3.600 = Rp 10.800Pensil = Rp 2.350 ditaksir Rp 2.400 → 2 pensil = 2 x Rp 2.400 = Rp 4.800Penggaris = Rp 1.750 ditaksir Rp 1.800 → 1 penggaris = 1 x Rp 1.800 = Rp 1.800Jadi Dini dan Ayahnya akan membayar dikasir sejumlah Rp 17.400
No comments:
Post a Comment